Minggu, 23 September 2018

KILAS BALIK GEREJA PANTEKOSTA di INDONESIA JEMAAT GESING

Gereja Pantekosta di Indonesia Gesing  adalah bagian dari organisasi Gereja Pantekosta di Indonesia yang sering disebut dengan GPdI.  Berdirinya Gereja Pentekosta di Indonesia Gesing tidak dapat dilepaskan dari peran jemaat-jemaat Gereja Pantekosta di Indosia Temanggung yang pada waktu itu digembalakan oleh Bapak Pdt. Titus Yuwono. Beliau senantiasa mendorong dan melatih kaum awam di gerejanya untuk melakukan penginjilan ke desa-desa. Semula Tim PI tersebut berencana untuk mengadakan pelayanan PI ke wilayah Kandangan. Akan tetapi karena di tempat tersebut mengalami penolakan, kemudian mengalihkan perhatian ke desa Gesing.  Adalah Ibu Salamah, salah satu anggota Tim yang kemudian teringat bahwa ia memiliki teman seorang Ibu dari desa Gesing  yang bernama Ibu Sukar. Perkenalan ini terjadi karena Ibu Sukar sering berjualan kayu bakar ke Temanggung.

Pada tanggal 26 September 1966, dengan semangat penginjilan yang menyala-nyala sebagai hasil dari pelatihan penginjilan praktis yang mereka terima di gereja, berangkatlah beberapa kaum awam yang terdiri dari Ibu Pauline ( Tante Siuya), Wak Lai Kim, Tante Tiu dan Ibu Salamah dengan sebuah kendaraan angkutan dan berhenti di Kandangan. Mereka kemudian berjalan kaki menuju desa Gesing, melewati area persawahan. Setelah sampai ke desa Gesing, bertemulah team ini dengan anak-anak Gesing yang berusia antara 7 sampai 12 tahun. Kepada anak-anak inilah, team PI dari Temanggung kemudian bersaksi dan menceritakan tentang Tuhan Yesus. Diantara anak-anak yang ikut mendengar antara lain Saroyo, Sugeng, Imbuh, Darno, Midi, Sis Tarman dan Warsiyat. Selanjutnya setelah itu dimulailah ibadah pertama di rumah salah seorang warga yang bernama Ibu Sukar. Taburan benih firman Tuhan telah membuahkan hasil nyata dengan bertambahnya jiwa-jiwa. . Hal ini terlihat dengan semakin banyaknya jiwa-jiwa yang haus dan selalu datang dalam kesempatan kebaktian. Bermula dari 6 lalu bertambah menjadi 25 anak-anak usia remaja dan 25 jemaat dewasa.

Hanya dalam waktu kira-kira satu tahun, jerih lelah para pemberita firman dalam pelayanan membuahkan  hasil yang nyata dengan dibaptisnya kira-kira 50 orang yang ikut dibaptis di kolam renang Pikatan Temanggung.
Seiring dengan bertambahnya jemaat, maka pada tahun 1967 oleh Pdt. Titus Yuwono dilaksanakanlah penjemaatan yaitu sebuah acara resmi yang mensyahkan bahwa perkumpulan umat yang berkumpul di rumah Ibu Sukar selama ini adalah bagian dari Gereja Pantekosta di Indonesia. Hal ini penting dilakukan berhubungan dengan tatacara suatu organsasi Gereja Pantekosta di Indonesia dan legalitas secara hukum keagamaan. Peresmian penjemaatan ini dilaksanakan di rumah Bapak Sastro yang pada waktu itu menjabat sebagai kaum desa. Hal ini juga dilakukan mengingat pertimbangan keamanan.
Karena adanya tantangan dari pihak-pihak yang tidak senang dengan adanya ibadah di rumah Ibu Sukar, maka ibadah dipindahkan di rumah Pak Sis atau Mak Tik dan berlangsung cukup lama hingga dibangunnya sebuah gereja.

Pada tahun 1968, oleh kemurahan Tuhan, dibangunlah sebuah gedung gereja diatas tanah milik warga jemaat yang bernama Ibu Surati, yang dalam perkembangan kemudian tanah tersebut dibeli dan menjadi atas nama gereja. Sejak saat itu hingga sekarang Tuhan tersus berkarya di  gereja ini. Tentu saja semua ini berkat campura tangan Tuhan, Hal itu juga tidak lepas dari  peran para hamba-hamba Tuhan  yang pada waktu itu dikoordinir oleh Bapak Gideon, yang kemudian dilanjutkan oleh Bapak Matius Tjeng Hok Sin. Selanjutnya, pada tahun 1974, estafet penggembalaan diserahkan kepada  Bapak Pdt. Davi Nugroho,sampai Beliau dipangggil Tuhan pada tanggal 23 Agustus 2017. Sejak saat itu sampai dengan hari ini, penggembalaan kemudian dilanjutkan oleh Ibu Pdt. Ester Maria dengan didampingi putranya Pdm. Yoseph Nugroho.

Minggu, 22 April 2018

INFORMASI DOA MALAM

Haleluya,
Mengingat betapa pentingnya doa dalam kehidupan kita, maka kita akan kembali mengadakan Ibadah Doa Malam yang akan diadakan besok pada hari Jumat, 28 April 2018.
Ibadah akan dimulai pukul 21.00 sampai Pukul 02.00

Minggu, 14 Februari 2016

JADUAL PELAYANAN IBADAH DOA MALAM

Jumat, 29 Januari 2016
Sessi 1
Pemimpin Pujian: Ibu Eva Susanti
Firman Tuhan: Bpk. Yoel Sumardi
Penyembahan: Ibu. Winarsih

Sessi 2
Pemimpin Pujian: Ibu. Rut Sarimah
Firman Tuhan : Pdt. Petrus Winarwato
Penyembahan : Ibu. Tuti
Penyedia Konsumsi: Rayon Bethlehem

Jumat, 26 Februari 2016
Tema: Kehidupan Yang Berkemenangan
Sessi 1
Pemimpin Pujian: Ibu. Darningsih
Firman Tuhan: Pdt. Yoseph Nugroho
Penyembahan:Sdr. Anang

Sessi 2
Pemimpin Pujian: Bpk. Yohanes Sarwadi
Firman Tuhan : Pdt. Agus Susanto
Penyembahan : Pdt. Yesaya Parmono
Penyedia Konsumsi:Rayon Yerusalem

LINK PENTING



Senin, 08 Juni 2015


SEKILAS TENTANG
 “NAFIRI SION” CHOIR
GPdI GESING – KANDANGAN- TEMANGGUNG

“ Nafiri Sion” Choir adalah salah satu kelompok paduan suara di lingkungan Gereja Pantekosta di Indonesia Gesing- Kandangan- Temanggung. Paduan suara ini bermula dari kelompok paduan suara kulintang- angklung yang beranggotakan pemuda-remaja gereja. Seiring berjalannya waktu, karena para personil yang sudah tidak lagi berusia muda, maka sebutan koor pemuda-remaja, mulai ditanggalkan.

Pada tahun 2010, Oleh Bapak dan Ibu Gembala GPdI Gesing, kelompok paduan suara ini kemudian diberi nama Paduan Suara “ Nafiri Sion” atau “ Nafiri Sion” Choir. Sekalipun usia sudah tidak lagi muda, bahkan beberapa diantaranya sudah menjadi kakek dan nenek, tapi kelompok paduan suara ini tetap eksis untuk melayani Tuhan melalui suara-suara yang Tuhan berikan.

“ Nafiri Sion” Choir didirikan dengan Visi,” Menjadi pemuji dan penyembah Tuhan dengan segenap hati dan kemampuan.
Adapun Misi dari “ Nafiri Sion” Choir adalah:
  •  Menyelenggarakan kegiatanlatihan rutin secara kontinu dan terencana.
  • Turut serta dalam kegiatan rutin gereja dan pelayanan pujian ke gereja-gereja, serta mengisi acara-acara resmi pemerintahan, sebagai sarana mengembangkan kualitas pelayanan.
  • Turut serta dalam berbagai kompetisi sebagai sarana mengukur kemampuan diri
  • Melaksanakan konser interen dan eksteren.


Selasa, 29 April 2014

PE;AJARAN BERHARGA DARI KEHIDUPAN HANA

Ringkasan Khotbah, Kamis, 3 April 2014
Oleh: Pdt. H. Agus Susanto, S.Pd.K
 
Ayat Pokok:
" Lalu berdoalah Hana, katanya: Hatiku bersukaria, karena TUHAN tanduk kekuatanku ditinggikan oleh TUHAN; mulutku mencemoohkan musuhku, sebab aku bersukacita karena pertolonganMu
Tidak ada yang kudus seperti TUHAN. Sebab tidak ada yang lain kecuali Engkau dan tidak ada gunung batu seperti Allah kita.
( 1 Samuel 2:1-2)

Pendahuluan
Dalam bulan April ada hari yang sangat dinanti oleh para kaum perempuan yaitu HARI KARTINI. Hari Kartini, 21 April setiap tahun diperingati karena dianggap bahwa Tokoh Kartini ini sangat berjasa dalam memperjuangkan persamaan derajat antara kaum perempuan dan  pria.

Jauh sebelum dunia mengenal geakkan emaansipasi, Tuhan sebenarnya sudah melakukan hal ini. Dimata Tuhan, pria dan wanita sama-sama berharga. Alkitab sudah melaporkan nama-nama kaum perempuan yang dipakai Tuhan luar biasa. Ada yang sebagai nabiah, ratu, pedagang, penjahit, dll.

Salah satu tokoh perempuan yang perlu kita teladani adalah Hana. Mari kita akan pelajari bersama-sama. Tokoh Hana yang akan kita bahas adalah Hana Ibu Samuel.

Siapakah Hana
Ia adalah istri kedua dari Elkana. Ia tidak memilik anak atau mandul. Karena kemandulannya ia merasakan tekanan yang amat berat, baik dari masyarakat, terlebih dari Penina, madunya.  Namun demikian, ditengah ketidak berdayaan dan tantangan, ia terus berusaha dengan berdoa. Ia menyerahkan persoalan yang dihadapinya kepada Tuhan. Dan akhirnya Tuhan menjawab kerinduan hatinya dengan menganugerahkan Samuel sebagai jawaban doanya.

Pelajaran Berharga Dari Kehidupan Hana.
Mari kita akan pelajari bersama bagaimana dan apa saja pelajaran berharga dari kehidupan Hana.

Pertama:  Hana seorang yang pantang menyerah, walau yang lain sudah menyerah 
( 1 Sam 1:1-3).
Hana hidup pada jaman Israel mengalami kesuaman rohani. Pada masa hidupnya, banyak orang Isael yang tidak lagi mempedulikan Tuhan. Mereka berbuat sesuka hatinya. Bahkan para iman, tidak dapat lagi diteladani. Namun demikian, Hana tidak pernah menyerah. Ia terus berusaha dekat dengan Tuhan. Ia terus mengandalkan Tuhan. Ia tidak menyerah sekalipun yang lain sudah menyerah. 

Mari kita belajar dai kehidupan Hana ini. Para perempuan, sekalipun mungkin Tuhan ijinkan kita alami tantangan dalam pelayanan dan kehidupan, jangan menyerah. Tetap berdoa dan andalkan Tuhan, nantikan dengan setia, sampai Tuhan menyatakan pertolongan-Nya

Kedua: Hana selalu mengingat Allah, dikala ada masalah maupun tidak ada masalah ( 1 Sam 1:12-15, 1 Sam 2:1-10).

Apakah yang dilakukan Hana menghadapi masalah besar dalam hidupnya? ( 1 Sam 1:12-15)
a. Ia  datang dan berdoa kepada Tuhan
b. Ia mencurahkan isi hatinya kepada Tuhan
   Hana berdoa dengan jujur dan sungguh-sungguh kepada Tuhan.
   Ia mengungkapkan rasa sakitnya yang terdalam
   Dalam bedoa ia sangat konsentrasi sehingga tidak menyadari situasi  sekelilingnya
  Pada saat berdoa, ia bernazar kepada Tuhan.

Bagaimana sikap Hana setelah berdoa?
Mukanya tidak muram lagi.
Aplikasi bagi kehidupan kita:
Meskipun kadangkala doa kita tidak langsung dijawab oleh Tuhan, secepatnya setelah kita berdoa, sebagai anak-anak Tuhan, mari kita tetap tunjukan sukacita dan bahagia, bila kita sudah berdoa, menyerahkan masalah kita kepada Tuhan.
Doa membuat kita berubah.

Apakah hasil doa Hanna?
Tuhan membuat Hana mengandung dan melahirkan seorang putra yang benama Samuel.

Apa yang Hana lakukan setelah doanya dijawab Tuhan?
Hana menaikkan doa dan ucapan syukur kepada Tuhan.
Jadi Hana tidak hanya berdoa  saat ada masalah. Ketika tidak ada masalah, iapun tetap setia berdoa kepada Alla. Bukankah ini satu teladan yang indah?

Ketiga, Hana bukan hanya berani meminta, tetapi juga berani memberi yang terbaik (1 Sam 1:21-28)
Sebagaimana nazar Hana kepada Tuhan, maka setelah Samuel " disapih", ia menyerahkan anaknya kepada Tuhan.
Apa pelajaran berharga yang kita dapatkan dari kisah Hana menyerahkan Samuel kepada Tuhan untuk dididik melalui imam Eli?
Kisah ini mengajarkan kepada kita untuk tidak hanya berani meminta, tetapi berani memberikan yang terbaik.
Kita harus memberikan hal yang paling berharga yang kita miliki kepada Tuhan, sebagaimana Hana memberikan anaknya kepada Tuhan.
Kita belajar bahwa kalau kita mau berkomitmen memberikan yang terbaik kepada Tuhan, maka Tuhann akan melipat gandakan berkat-Nya kepada Kita.

Hana mengandung dan melahirkan tiga orang anak laki-laki dan dua orang anak perempuan

Penutup
Mari kita meneladani kehidupan Hana yang tidak mudah menyerah, meski orang lain sudah menyerah. Selalu mengingat Allah dikala ada masalah maupun tidak ada masalah. Dan tidak hanya berani meminta, tetapi beani memberikan yang terbaik.

Amin

NOTULEN RAPAT

Hari/tgl: Minggu, 6 April 2014
Pukul   : 11.45-14.00 WIB
Tempat : Aula Gereja

Pemimpin Rapat: Bapak Gembala
Peserta               : 32 orang

Acara:
1. Pembukaan
2. Evaluasi
3. Usul dan Saran
4. Penutup

Risalah Pembicaraan
Acara 1
Pukul 11.45 WIB Bapak Gembala memberi sambutan sekaligus membuka rapat
Acara 2: Evaluasi
Ada beberapa evalusi yang disampaikan oleh peserta  rapat
  1. Pemimpin penyembahan Pra ibadah, boleh berdiri  atau bertlutut di kursi.
  2. Singer juga diminta untuk aktif terlibat dari awal ibadah sampai akhir
  3. Para pelayan ibadah harap memperhatikan pakaian dengan tetap menjaga kesopanan berbuasana.
  4. Selama musim panen raya ( kopi), kegiatan rayon tetap berjalan dan tidak diliburkan
  5. Berkas-berkas pernikahan perlu diserahkan kepada Bapak Gembala dan sekretariat gereja untuk diadakan penelitian lebih lanjut sebelum masuk dalam konseling pra nikah
  6. Perlu mengadakan program baptisan rutin setiap tahun. Diputuskan setiap akhir Juni.
  7. Perlu penambahan personal Guru Sekolah Minggu, terutama Kelas Batita.
  8. Gereja perlu memiliki ruang sekerariat khusus
  9. Perlu komputerasi database keanggotaan jemaat
  10. Bapak dan Ibu Gembala diminta lebih banyak melayani firman dalam ibadah, baik Minggu maupun Kamis.  Bapak gembala dan Ibu bersedia 4 kali dalam sebulan
  11. Pemain Musik, harap lebih memperhatikan jadual latihan dan pelayanan
  12. Gereja akan mengadakan KKR 2 hari  yaitu hari Rabu dan Kamis, 23-24 Juli 2014 Pukul 18.00- selesai dengan Pembicara Bpk. Pdt. Ishak Tulus - Bekasi
  13. Majelis akan mengadakan Re-organisasi pada tanggal 1 Juli 2014. Diminta sekretaris gereja membuat undangan masing-masing 10 orang diluar majelis lama
Usulan:
  1. Gereja perlu memiliki rekening khusus atas namaGereja
  2. Gereja perlu membuka KAS PEMBANGUNAN
  3. Perlu menaikkan jasa untuk petugas kebersihan
Acara ke 4: Penutup
Pembacaan kesimpulan rapat
Pukul 14.00 WIB rapat ditutup dengan doa oleh Bapak Purwangsidi.



Gesing, 6 April 2014
Notulen


H.Agus Susanto, S.Pd.K

Kamis, 28 Maret 2013

KRISTUS DOMBA PASKAH

KRISTUS DOMBA PASKAH

Oleh : Pdt. Paulus Joko Purwanto

Catatan Khotbah Ibadah Paskah
GPdI Gesing, Kamis, 28 Maret 2013

Yoh 19:30 ".... Sudah  selesai ". Ini penyembelian yang terakhir. Seetelah peristiwa ini, tidak ada lagi korban yang perlu dipersembahkan kepada Tuhan. Pengorbanan Yesus adalah anugerah yang luar biasa. Karena kasih-Nya kepada umat manusia, Tuhan Yesus rela memberikkan nyawa-Nya untuk menjadi korban bagi kita

Ketika Yesus berkata " Sudah selesai" artiya, sudah selesai urusan segala dosa-dosa kita.

Untuk siapa Yesus menyerahkan nyawa-Nya? 
Yoh 10:11- Gembala yang baik menyerahkan nayawanya bagi domba-domba-Nya

Matius 25:31-40- Kalau Tuhan sudah memberikan nyawa bagi kita, maka kita juga garus rela mempersembahkan yang terbaik bagi Tuhan.

Yoh 21:15-16 -Domba-domba harus dipelihara, karena didunia ini banyak srigala dan binatang-binatang buas.

Mazmur 23:1-6;Hidup dalam penggembalaan Tuhan tidak berarti bebas dari permasalaha. Terkadang, Tuhan membawa kita ke lembah-lembah kekelaman, tetapi janji Tuhan . bahwa Tuhan pasti menyediakan setiap kebutuhan-kebutuhan kita